Naskah Pagelaran "Drama Musikal"

        Kali ini, saya akan berbagi mengenai naskah drama untuk pagelaran yang saya buat sendiri. Naskah drama ini dapat diperankan oleh kurang lebih 40 orang siswa atau untuk satu kelas. Namun, tidak semua orang berada dalam peran. Saya tau betapa sulitnya seorang dramawan membuat skenario yang mengharuskan semua teman sekelasnya masuk kedalam peran, belum lagi pastinya akan ada pro dan kontra yang dikemukakan oleh siswa dalam satu kelas. Untuk itu pesan saya hanya satu, jangan hanya mementingkan diri sendiri, karena setiap pertunjukan yang sukses berasal dari kerja sama yang baik dan kompak. Selamat membaca, semoga bermanfaat :).

Castle’s Story

Disebuah desa terpencil. Hiduplah seorang gadis cantik yang berbahagia. Ia tinggal bersama ayahnya yang merupakan seorang penebang kayu, dan ibu yang bekerja sebagai seorang buruh tani. Namun walaupun mereka hidup sederhana, sigadis selalu tampak ceria dan disenangi seluruh penduduk di desa itu.
Back sound : (Mojang priangan) (perkusi, tarian desa)’’
Deng deng deng deng deng deng ..
Prajurit 1              : “perhatian... perhatian.. sang putera mahkota datang.. harap seluruh penduduk  desa tenaaang jangan risauuu biar ga galauuu”
(pangeran bersama sekawanan prajurit menaiki panggung, pangeran terpana melihat sosok Lina)
Back sound  : berawal dari tatap (Yura Yunita)

Hanya bisa menatapmu dalam diam
Menunduk menjaga mata yang terasuk
Tak berani bertatap muka
Dalam diampun aku menyimpan rasa
Duhai bidadari aku mencintaimu
seperti majnun kepada layla
Aku mengharapkanmu
Seperti harapan romeo kepada juliet
Aku hanya akan diam
Seperti diamnya ali kepada fatimah
Dalam iman dipertemukan
Dalam cinta suci dipeersatukan

Pangeran             : “wahai gadis chantieek... siapakah namamu?”
Lina                        : “nami abdi teh Lina akang pangeran.” (malu-malu)
Pangeran             : “oh.. perkenalkan nama daku pangeran Muganbaka.” (menyalami sigadis)
Lina                        : “ muganbaka? Nami macem apa ituteh akang pangeran?”
Pangeran             : “artinya muka ganteng banyak yang suka.”
Lina                        : “ eleuh.. eleuh.. bisa ajah si akang mah..” (mencubit lengan pangeran)
                Back sound : saat bahagiaku (Ungu feat Andin) tari berpasangan
Pangeran             : “ wahai gadis, izinkanlah daku pamit undur diri dari hadapanmu.”
Lina                        : “mau kemana atuh akang meuni buru – buru..”
Pangeran             : ” daku hendak  pergi berburu setelah itu daku pasti akan kembali padamu..” (melambaikan tangan pada lina)
                 (putri Elisa memasuki panggung bersama keempat dayang sebelum pangeran pergi)
Putri                      :  (mendorong dorong pangeran)
                Backsound :  playboy (seven icon)
Putri                      : “ oh bagus ya.. ditinggal sebentar ajah udah berani sama cewe lain”
Dayang 2              : “sikat ajah tuan putri masa berani beraninya gadis kampung deketin pangeran.”
Dayang 1              : “iya tuan putri gak level lah sama tuan putrimah.”
Dayang 3              :”mening sekarang pangeran pilih mau sama putri atau gadis udik ituu.”
Pangeran             : “jelas aku pilih gadis ini” (menggenggam bahu lina)
Putri                      :”APAAAAA?”
                Backsound : Afgan _Sadis
( ust. Maulana memasuki panggung)
Backsound : taubatlah taubat(syahrini)
Ust Maulana      : “assalamualaikum wr wb.. para hamba Allah sekalian, tidak baik jika kita mempertengkarkan masalah cinta, karena sesungguhnya cinta yang paling besar hanyalah milik Alloh SWT, wassalamualaikum wr wb.” (turun dari panggung)
Semua                  : “waalaikumsalam wr wb.”
Lina                        : “ akang pangeran teh kenapa gabilang sama eneng kalo akang udah punya cewe?”
Pangeran             : “ maafkan daku wahai gadis cantik, tapi kau harus percaya bahwa aku hanya mencintaimu seorang.”
                Back sound : mytha aku Cuma punya hati
Putri                      : “heh udah cinta-cintaanya, mulai sekarang pangeran kamu gak boleh ketemu lagi sama gadis kamseupay ini.” (menarik lengan pangeran meninggalkan panggung bersama para dayang dan prajurit)
                Back sound : andien – pergi cinta

Lina                        : “aduh gusti... nasib eneng teh ni kieu kieu teuing” (muka sedih L)
( para wanita desa datang membawa boboko menari menghibur Lina)
                Back sound : cerrybelle beautyfull

Gadis desa I        : “tong sedih wae atuh Lin, kan masih ada kita-kita.”
Gadis desa II      : “ iya lin, meuni kayak yang gaada cowo lain ajah kamumah..”
                ( tuan putri bersama para dayang memasuki panggung)
Backsound          : (kamseupay)
Putri                      : “ heh awas ya lo, kalo masih berani deketin pangeran gue.. gue jamin kelar idup lo.”
Gadis desa III     : “ apaan sih meuni sosorongot, orang pangeranna yang deketin Lina duluan mah..”
Dayang I               : “heh jangan es campur ya loh..”
Putri dan para dayang : “ ikut campur..”
Dayang I               : “iyah itu maksudnya..”
 (raja dan ratu memasuki panggung bersama sekawanan prajurit)
Back sound : (lagu kawinan) teng.. tengtengteng.. teng.. tengtengteng..

Prajurit                 : “perhatian.. perhatian.. raja dan ratu, ayahanda dan ibunda dari putri Elisa datang..”
Raja 1                    : “ wahai putriku.. apa yang sedang kau lakukan di desa ini?”
Putri                      : “engga yah aku cuman lagi ngasih pelajaran ke gadis desa ini.”
Ratu 1                   : “wah puteriku hebat sekali mau mengajar gadis di desa ini, apa yang kau ajari putriku? Matematika? Atau fisika kah? (ratu salah gaul)
Putri                     : “aku lagi ngajarin dia gimana caranya supaya gak jadi wanita penggoda ibunda”
Raja1                     : “apa maksudmu putriku ?”
Putri                      : “ aduh.. ayahanda kepo banget dech.. maksud aku itu pangeran ternyata selingkuh sama gadis desa ini..”
Raja1                     : “ APAAAAAA???” (suara petir menggelegar) “prajurit, bawa gadis itu kehadapanku dan suruh keluarga dari pangeran muganbaka menghadapku.”
Seluruh prajurit : “Baik yang mulia..” (menarik lengan Ratu)
Ratu 1                   : “heh... kenapa kalian bawa saya.. ?” (menjitak kepala para prajurit)
Prajurit 3              : “eh maaf ratu salah tangan.. efek semalam ratu”
Raja 1                    : “ dasar prajurit kurang ajar cepat bawa gadis itu..”

Lina                        : “ tidak yang mulia, saya teh tidak bermaksud seperti itu, TIDAK!! OH..TIDAK!!” (berusaha melepas tarikan para prajurit)
                Backsound :  dangdut rhoma irama teganya

Narator                                : “Sementara itu beberapa prajurit di kerajaan manuk dadali sedang berjaga dimalam hari sambil bermabuk ria”
(seorang pemuda desa bersama kekasihnya melewati beberapa prajurit kerajaan yang sedang mabuk)

Prajurit I               : “hey.... Berhenti kamu, Kamu tau aku saha ?...
Prajurit 3              : “saha sok....” (menunjuk si pemuda)
Rani                       :”akang... ih eneng sieun, meuni pada pikasieuneun..”
Pemuda               : “kalem neng, aya akang”
  “ anjeun saha wawanianan nyegat kaula ?”
Prajurit 2              : “bos.. wani teu ?”
Prajurit 1              : “Diam kamu, gini ajah sehubungan disini masih ganteng saya dibanding kamu meningan ini awewe buat saya.”
 ( si pemuda langsung menggunakan jurus hingga seluruh prajurit kabur dari tempat tersebut)
Prajurit 2              : “ BOSS......”
Prajurit 1              : “ apa kamu?”
Prajurit 2              :” bos naha eleh?”
Prajurit 1              :” ayooooo kabur buru numpak” (ciga numpak motor bari eweh motorna)
Prajurit 3              : “ bos anjeun mabok? Numpak naon? hahaha”
Prajurit 1              : “cepet kamu naik”
Prajurit 3              : (bari seuri) “ah... siah gelo, bae hayu turut we.”


Narator : “ sementara itu disebuah kerajaan bernama manuk dadali sang raja wiliam dan ratu kate merasa geram menunggu ayah dan ibu dari sang pangeran, calon besan sang raja dan Ratu.

(raja dan ratu duduk di singgasana, para dayang berdiri disamping kiri dan kanan bersama prajurit, sang putri duduk disebelah ratu, Lina duduk dilantai dengan tangan diikat)
( raja , ratu, pangeran bersama para prajurit memasuki panggung)

Pangeran             : “Lina..”
Lina                        : “ pangeran..”
Pangeran             : “Lina......”
Lina                        : “ Pangeran......”

Pangeran             : “LINA.......”
Lina                        : “PANGERAN........”
Prajurit 1              : “prajurit...”
Prajurit 3              : “oyy..”
Back sound : afgan feat rossa kamu yang kutunggu

Raja 2                    : “ apa yang sebenarnya terjadi disini ? “
Raja 1                    : “kau tidak tahu ?, anakmu telah mengingkari perjanjian yang telah kita sepakati.”
Ratu 2                   : “apa maksud yang mulia?”
Ratu 1                   : “ sebaiknya kau tanya sendiri kepada anakmu.”
Pangeran             : “aku mencintai gadis ini ayahanda” (memegang pundak Lina)
Raja 2                    : “oh Tuhan.. mengapa kau melakukan ini putraku? Kenapa kau malah mencintai gadis desa ini?”
Pangeran             : “ aku tak bisa membohongi perasaanku ayah, aku tak ingin menikahi putri elisa, maafkan aku ayahanda, ibunda.”
Raja 1                    : “HAHAHA... tentu saja anakmu itu mencintai gadis desa karena gadis seperti itu memang cocok dengan anakmu yang udik ituh.”
Raja 2                    : “ apa katamu ? “
Raja 1                    : “ kau pikir aku tak tau, akal bulus apa yang selama ini kau rencanakan, kau hanya ingin menikahkan putramu dan putriku agar kerajaanmu yang miskin itu dapat memiliki sebagian hartaku.”
Raja 2                    : “ jaga omonganmu itu.. dasar kau raja tak berperasaan...”
Ratu 1                   : “kau yang harusnya menjaga omonganmu, beraninya kau berkata seperti itu pada suamiku tercinta, kalian sungguh  tak pantas menjadi besan kami.”
Ratu 2                   : “haha.. memangnya kami mau berbesanan dengan kalian?”
Raja 1                    : “ prajurit serang dia.....”
Raja 2                    : “prajurit...  kalahkan merekaa”
                ( terjadi adu pedang antar prajurit, hingga akhirnya mereka semua tewas kecuali lina dan pangeran)
Back sound : perang, kematian

Lina                        : (terbangun) “pangeran.. pangeran.. sadar pangeran... apa pangeran mati ? huhuhuuu pangeran..” (melihat racun) kalo akang pangeran mati.. eneng juga mau mati ajah” (meminum racun dan mati)
Pangeran             : (terbangun) “neng Lina... apa yang kau lakukaan ? kenapa kau meninggalkan aku ? bangun... kumohonn bangun....TIDAAAAAAAK!!!!!”
Backsound : ST12 saat terakhir

( semua orang yang tewas bangkit kembali menjadi hantu)
                Back sound : lengser wengi

Pangeran             : (ketakutan) “aaaa.... tolong.. tolong.... ampun...”

                (Ayah Lina beserta penduduk desa memasuki panggung  menari bersama seluruh hantu)
Back sound : Lagu DJ, modern dance

(ust Maulana memasuki panggung)
Ust Maulana : “alhamdulillah wasyukurilah, akhirnya kita sampai dipenghujung acara ini, semoga penonton sekalian dapat terhibur, sekian dari kami  Wassalamualaikum wr wb. Musik... .”


Back sound : goyang dumang

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi di Pagi Hari

Cerita Usang Yang Terkenang Kembali