Postingan

Cerita Usang Yang Terkenang Kembali

mari ingat kembali.. saat pertama kali kamu mencintaiku.. kamu mengirimiku pesan singkat di sebuah akun sosial media kamu menyamarkan namamu, sampai akhirnya aku tau nama aslimu. kamu.. mengenalkanku pada banyak hal baru, seperti membuka cahaya dihidupku yang awalnya kelabu.. hingga akhirnya kita putuskan pertemuan kamu ingin mengajakku nonton captain america civil war waktu itu, tapi aku malah memaksamu untuk nonton aadc2, kalo tau akan berakhir begini, ingin rasanya kuputar waktu, dan turuti apapun yang kamu inginkan, Tapi sudalah.. toh waktu itu, kamu juga terlihat bahagia.. aku ingat betapa cemasnya kamu waktu kita pulang kemalaman, dan akhirnya kamu meminta maaf pada ibuku waktu itu "sekalian ijin pamit pulang," katamu aku merasa geli melihatmu melompat lompat kegirangan seusai ngobrol dengan ibuku, dan kamu menghentikan tingkah konyolmu itu dengan rasa malu saat menyadari bahwa aku memperhatikan. yang lebih aneh lagi, kamu meminta kita befoto sebelum kamu pergi. jujur,

Naskah Pagelaran "Drama Musikal"

        Kali ini, saya akan berbagi mengenai naskah drama untuk pagelaran yang saya buat sendiri. Naskah drama ini dapat diperankan oleh kurang lebih 40 orang siswa atau untuk satu kelas. Namun, tidak semua orang berada dalam peran. Saya tau betapa sulitnya seorang dramawan membuat skenario yang mengharuskan semua teman sekelasnya masuk kedalam peran, belum lagi pastinya akan ada pro dan kontra yang dikemukakan oleh siswa dalam satu kelas. Untuk itu pesan saya hanya satu, jangan hanya mementingkan diri sendiri, karena setiap pertunjukan yang sukses berasal dari kerja sama yang baik dan kompak. Selamat membaca, semoga bermanfaat :). Castle’s Story Disebuah desa terpencil. Hiduplah seorang gadis cantik yang berbahagia. Ia tinggal bersama ayahnya yang merupakan seorang penebang kayu, dan ibu yang bekerja sebagai seorang buruh tani. Namun walaupun mereka hidup sederhana, sigadis selalu tampak ceria dan disenangi seluruh penduduk di desa itu. Back sound : (Mojang priangan) (perkusi

Puisi di Pagi Hari

Pagi Tanpamu Pagi ini, Serasa ada yang hilang dari hari –hariku Mungkin karena aku masih belum terbiasa Melalui pagi tanpa uca pa n semangat darimu Menjalani hari yang hany a indah jika kamu ada bersamaku Ya.. Aku masih belu m terbiasa Dengan candaanmu, Peluk hangatmu, Sentuhan jemari itu, Yang bahkan terasa hangat meski kau sentuh saat hujan mengguyur tubuh kita Aku belum terbiasa.. Dengan tatapanmu yang lucu Yang membuatku tersipu tiap kali kamu melakukannya dengan sengaja Mungkin sampai kapanpun Aku akan terbiasa.. Dengan ketidakterbiasaanku Akan kamu..

Story of Me

BAB  1 ME AND MYSELF      “Kringg...  kring...”  suara  nyaring  dari  jam  beckerku  menandakan  pukul  4  pagi,  mengharuskanku  untuk  bangun  di  hari  senin  yang  menyebalkan  ini.  Ya  menyebalkan  sekali,  aku  dituntut  untuk  bangun  pagi  setiap  harinya  di  sini,  tak  terkecuali  hari  minggu.  Aku  heran  mengapa  Mom  selalu  menyuruhku  untuk  membiasakan  bangun  pada  pukul  4  tepat,  padahal  jam  masuk  sekolahku  masih  3  jam  lagi  dan  aku  hanya  memerlukan  waktu  satu  setengah  jam  untuk  bersiap  –  siap.   “Luna...  cepat  matikan  jam  beckermu  dan  mandilah,  aku  tidak  mengharapkan  kau  bermalas  –  malasan  di  hari  ini.”  Mom  selalu  mengatakan  hal  itu  setiap  pagi.  “ Ya  Mom,  segera...“  ucapku  dari  lantai  dua  rumah  kami.  Akupun  segera  menyambar  handuk  yang  tergantung  di  daun  pintu  dan  berlari  kecil  ke  kamar  mandi.         Sejak  kecil  aku  hidup  bersama  Mom,  Ny.  Grovind.  Ayahku  meninggalkan  kam